Tuesday, April 8 2025

In Flash Fiction

Ia.

"Astaga, kenapa ia begitu dingin?" Rupanya yang manis mulai menunjukkan ekspresi kesal. Dua gigi susu depannya ia gunakan untuk menggigit bibir bawahnya yang terpoles lipgloss pink. Berusaha agar tidak mengacaukan imajinasinya yang sudah melayang, ia mengetuk-ngetukkan kedua ibu jarinya di tubuhku. Aku tidak tahu apa yang sedang ia...

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Flash Fiction

Bangku Taman

Sore itu. Hujan rintik-rintik. Aku melangkahkan kaki untuk berteduh di taman dekat sekolah. Duduk di sebuah bangku taman yang terlindung dari tetes dingin itu, aku menyebar pandangan ke penjuru taman. Di bangku sebelahku seorang ibu tengah menyuapi anaknya yang duduk manis; seorang pria yang tengah mengisap tembakau; pemuda...

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments