In Flash Fiction

Little Things

Aku sedang sibuk menyalin tulisan yang ada di whiteboard  ketika seseorang menghantam kepalaku dengan... Penghapus?

"Hei, apa-apaan sih?" gerutuku tak terima pada seorang cowok yang duduk di bangku sebelahku.

Ia balas melirikku dengan matanya yang dingin itu. "Kenapa sih?" tanyanya malas sambil bertopang dagu.

"Pasti kamu yang nimpuk aku pake penghapus, iya kan?"

"Emang kenapa?"

"Sakit woy."

"Emang sakit. Kok malah protes?"

Cih. Menyebalkan. "Apa maksudmu dengan melempariku penghapus, hm?"

Ia menaikkan kepalanya. Tubuhnya sekarang menghadap ke arahku. "Kamu kurang tidur." katanya. "Kamu jarang ketawa lagi. Jarang ngobrol. Kurang makan pula. Turun berapa kilo?"

Apaan sih? Memangnya ada yang salah dengan itu semua? "Urusanmu? Kok kamu yang malah repot?"

Ia tetap bertahan dengan tatapan dingin dan sikap diamnya. Aku diam, menunggunya menjawab argumenku yang baru saja kulontarkan.

Ia berbalik. Menghadap depan, lurus ke whiteboard yang kini polos. Merasa tak diacuhkan, aku menghentakkan kakiku kesal.

"Ck! Jawab pertanyaanku bisa nggak? Kamu"



"Aku kesepian."

Kemudian, dengan cueknya ia meninggalkanku yang masih diam atas jawabannya.

Related Articles

0 wanderer:

Posting Komentar